Kamis, 30 Juni 2016

Jangan melihat buku dari sampulnya.



Jangan melihat buku dari sampulnya. 

      Mengapa saya beri judul artikel ini  Jangan melihat buku dari sampulnya karena saya tertarik oleh sebuah kisah nyata yang dialami Bob Sadino yang dikira tukang sampah oleh seorang wanita yang sedang duduk- duduk ditaman pribadi yang terletak digedung perkantoran miliknya.
      Kita semua tau bahwa Bob Sadino adalah orang yang berpenampilan sangat sederhana dan terkenal dengan ciri khasnya yang selalu mengenaka kemeja lengan pendek dan celana pendek, bahkan ketika bertemu dengan presiden maupun pejabat negara sekalipun.  Berikut kisah selengkapnya.
   Suatu pagi, terlihat seorang wanita berpenampilan menarik berusia 30 an membawa anaknya memasuki areal perkantoran sebuah perusahaan terkenal.
   Karena masih sepi, merekapun duduk disebuah taman samping gedung untuk sarapan sambil menikmati hamparan hijau nan asri. Selesai makan, si wanita membuang sembarangan tisu yang bekas ia pakai.
   Tidak jauh dari situ, ada seorang kakek tua berpakaian sederhana memegang gunting untuk memotong ranting, Si kakek itu menghampiri dan memungut sampah tisu itu, dan membuangnya ketempat sampah.
   Sambil menunjuk ke arah si kakek, si wanita itu lantang berkata ke anaknya" Nak, kamu lihat kan, jika tidak sekolah dengan benar, nanti masa depanmu cuma seperti kakek itu, kerjanya mengutip dan membuang sampah ! kotor, kasar, dan rendah seperti dia, jelasnya.
   Sikakek  meletakkan gunting dan menyapa ke wanita itu, " Permisi, ini taman pribadi, bagaimana anda bisa masuk kesini..? Wanita itu dengan sombong menjawab " aku adalah calon manajer yang dipanggil oleh perusahaan ini."
   Di waktu yang bersamaan, seorang pria dengan sangat sopan dan hormat menghampiri sambil berkata, " pak presdir, hanya mau mengingatkan saja, rapat sebentar lagi akan dimulai.
   Sang kakek menganguk, lalu sambil mengarahkan matanya ke wanita itu, dia berkata tegas " Manajer, tolong untuk wanita ini, saya usulkan tidak cocok untuk mengisi posisi apapun di perusahaan ini."
   Sambil melirik ke arah si wanita, si manajer menjawab cepat, "  Baik pak presdir, kami segera atur sesuai perintah bapak."
   Setelah itu, sambil berjongkok, sang kakek mengulurkan tangan membelai kepala si anak, " Nak, di dunia ini, yang penting adalah belajar untuk menghormati orang lain, siapa pun dia, entah direktur atau tukang sampah sekalipun."
   Si wanita tertunduk malu, tanpa berani memandang si kakek. kakek itu adalah Bob Sadino, yang kedudukannya adalah Presiden direktur di perusahaan tersebut.
   Pesan dari cerita ini adalah " Hargailah setiap orang yang anda temui, walaupun penampilan mereka biasa-biasa saja. Penampilan seseorang belum tentu mengambarkan kedudukan sosialnya, Jangan menghina orang yang kondisi keuanganya dibawah anda, karena suatu saat bisa saja orang tersebut berada diatas anda. Setiap orang berhak dan layak untuk dihargai terlepas dari kedudukan, suku, agama, ras dan kondisi keluarganya karena " Don't judge a book by it's cover."
   Semoga cerita ini jadi bahan pembelajaran dan introspeksi kita semua agar menjadi manusia yang lebih baik lagi.
  Sekian dan terima kasih.....
"Kalau ada sumur diladang
Boleh kita menumpang mandi
Kalau ada umurku panjang
Semoga bisa posting lagi."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar